Polisi mengungkapkan kejanggalan Mbah Slamet Tohari, dukun pengganda uang Banjarnegara, ketika mengubur korban nya yang diketahui 12 orang yang sudah di bunuh
Saat mengubur para korban, Mbah Slamet sang dukun pengganda uang itu menempatkan pasangan suami istri dalam lubang yang sama.
Dan di ketahui suami istri yang di kubur dalam lubang yang sama yaitu atas nama Mulyadi dan kekasihnya.
Bahkan polisi saat ini sudah menemukan 12 jasad di berbagai lubang yang berbeda di area kebun milik sang dukun.
Dan kabarnya masih dua jasad yang sudah di terindentifikasi, dan sisanya masih dalam penelusuran polisi.
“Ada sepasang kekasih asal Palembang atas nama Mulyadi dan pacarnya dikubur di liang yang sama,” ungkap Kapolda Jateng Irjen Ahmad Luthfi di kantornya
Tersangka pun mengungkapkan bahwa para korban lainnya di pendam olehnya di berbagai lubang yang berbeda.
Menurut tersangka, korban yang bernama Paryanto (53) asal daerah Sukabumi dikubur di liang nomor 1.
Satu warga asal Gunung Kidul yang di duga laki-laki dikubur di liang nomor 2.
Dua warga Tasikmalaya laki-laki dan perempuan dikubur di liang nomor 3.
Dua warga Jakarta laki-laki dan perempuan dikubur liang nomor 4.
Dua warga Palembang atas nama saudara Mulyadi dikubur dalam satu liang bersama sang kekasih di liang nomor 5.
Dua warga Jogja dikubur di lubang yang sama di liang nomor 6.
“Tiap dua jenazah dikubur di lima liang berbeda. Sisanya ada di tiap satu liang,” ujar Kapolda.
Jasad yang sudah terindentifikasi yaitu atas nama Mulyadi dan Paryanto, dan 10 jasad lainnya masih belum terindentifikasi.
Sejauh ini polisi baru mendeteksi sembilan jasad, yaitu tiga perempuan yang berumur 25-35 tahun dan enam laki-laki berumur 40-50 tahun.
“Di masing-masing liang didapati botol air mineral bekas.”
“Secara medis mati lemas tidak ada unsur kekerasan,” terang Kapolda.
Polisi pun meminta Masyarakat untuk menghubungi polisi jika merasa kehilangan keluarga nya terutama dari daerah yang di sebutkan oleh tersangka.
“Tidak harus di Banjarnegara, bisa di polres wilayah kami, nanti untuk dilakukan pengambilan data antemortem,” paparnya.
Kasus ini pun terbongkar berasal dari pesan WhatsApp korban yang pernama Paryanto kepada sang anak.
Dan anaknya pun melapor ke polisi, dan tersangka dukun pengganda uang itu setelah di interogasi mengaku telah membunuh lima orang