New.Mudahdeal.com – Modus penipuan kini semakin beragam untuk melabui korbannya. Oleh karena itu masyarakat sebagai pengguna layanan perbankan harus tetap waspada.
Belum lama ini ada modus penipuan yang mengirimkan undangan atau resi paket, namun dalam bentuk file berekstensi APK. Jika dipasang oleh pengguna ponsel dengan sistem operasi Android, bisa menguras rekening bank.
Direktur Keuangan dan Layanan Korporasi PT Artajasa Pembayaran Elektronis (Artajasa), Siti Hidayati mengungkapkan, masyarakat harus berhati-hati dan waspada saat menerima pesan singkat di WhatsApp.
“Kita harus aware dengan modus kejahatan ini ya. Belum lama ini ada modus yang mengirimkan chat dan melampirkan file berekstensi APK, nah itu jangan pernah dibuka atau diklik. Abaikan saja, langsung hapus chatnya,” ujar dia dalam acara Silaturahmi & Buka Puasa Bersama Media di Hotel Pullman, Jakarta Pusat, Rabu (5/4/2023).
Menurutnya, masyarakat juga harus mengetahui modus-modus kejahatan yang ada saat ini. Ada juga yang mencuri data lalu mengirimkan OTP, lalu menelepon pemilik rekening dan meminta OTP.
“Perlu diingat, bank tidak pernah meminta OTP tersebut. Karena itu kalau ada yang meminta OTP pasti penipuan. Harus hati-hati,” jelasnya. Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama Artajasa, M. Ma’ruf mengatakan transaksi pengalihan melalui Artajasa berpotensi meningkat sejak H-14 jelang libur Idul Fitri.
“Mobilisasi masyarakat yang saat ini telah aktif kembali hampir 100% (setelah masa pandemi di tahun-tahun sebelumnya) turut mendorong terjadinya peningkatan transaksi, khususnya masyarakat akan memanfaatkan fitur-fitur transaksi perbankan seperti transfer antar bank di ATM Bersama, tarik tunai di ATM Bersama dan bahkan pembayaran menggunakan Debit GPN maupun QRIS di merchant-merchant. Untuk itu, Artajasa telah menyiapkan berbagai langkah, seperti pemeliharaan dan monitoring sistem yang dilakukan lebih intensif dan kesiapan untuk peningkatan kapasitas jaringan,” ujar dia.
Ia mengatakan, berdasarkan histori transaksi tahun lalu dimana transaksi ATM Bersama meningkat 50% pada periode puncak jelang Idul Fitri, tentunya tahun ini kami juga telah menyiapkan langkah-langkah untuk mendukung kenyamanan bertransaksi agar nasabah tetap dapat bertransaksi dengan aman dan lancar.
Direktur IT & Operasional Artajasa Teddy Sis Herdianto mengungkapkan, Artajasa juga mendorong bank-bank anggota ATM Bersama untuk melakukan kegiatan capacity planning.
“Kegiatan capacity planning sangat penting untuk dilakukan agar bank siap menghadapi tingginya lonjakan transaksi sesuai dengan peningkatan transaksi di jaringan ATM Bersama pada libur Idul Fitri mendatang,” ujar dia.
Artajasa selalu berusaha menjaga intensitas komunikasi dengan seluruh Anggota ATM Bersama untuk memberikan layanan transaksi perbankan yang optimal kepada nasabah. Untuk itu, Artajasa dan seluruh member ATM Bersama selalu menyiapkan sumber daya yang memadai, baik berupa tim teknis, monitoring maupun helpdesk yang standby 24 jam dan 7 hari dalam seminggu untuk memastikan jaringan ATM Bersama terpantau dengan baik.
Direktur Bisnis Artajasa, Heru Perwito menjelaskan bahwa Artajasa senantiasa mendukung kebijakan pemerintah terkait perkembangan digital melalui penyediaan infrastruktur sistem pembayaran Cepat, Mudah, Murah, Aman, Terpercaya.
“Sebagai pelopor jaringan infrastruktur shared ATM terdepan di Indonesia, Artajasa juga telah mengembangkan berbagai layanan yang dibutuhkan oleh mitra dan masyarakat, serta berperan penting dalam mendukung program digitalisasi yang menjadi kebijakan dari pemerintah Indonesia, khususnya seperti layanan Debit GPN, QRIS, QRIS Crossborder maupun Kartu Kredit Pemerintah Domestik (KKPD) yang dalam waktu dekat akan diluncurkan oleh pemerintah,” ujar Heru.